AMANAH

Aziz ingin bertemu dengan ayahnya yang merupakan pejabat penting di kotanya. Kesibukan ayahnya yang luar biasa membuat Aziz tidak selalu mendapatkan kesempatan bertemu, apalagi sejak dia menikah. Aziz dan ayahnya berbeda kota tinggal.
Waktu yang terbatas, tidak membuat aziz merasa terabaikan. Aziz justru merasa bangga mendengar tentang kepemimpinan ayahnya yang amanah. Rakyat yang dipimpin ayahnya hidup damai dan sejahtera. Rakyat selalu mendapat porsi nomor satu di mata sang ayah untuk sekadar mendengarkan keluhan mereka. Ayahnya berbeda jauh dengan pejabat lain yang kadang menggunakan kekuasaan untuk mengeruk kekayaan dan bertindak atas kepentingan pribadi.
“Sebagai pemimpin, Ayah ingin menjadi teladan bagi semua rakyat. Kehancuran rakyat diawali dari keburukan moral pemimpinnya.” Begitu kata sang ayah ketika dirinya diangkat menjadi salah satu pejabat pemerintahan tempo lalu.
Malam itu, aziz datang ke tempat kediaman ayahnya yang sederhana. Ayahnya sedang berada di ruang kerja.
            “Assalamu’alaikum, Ayah,” sapa Aziz.
            “Wa’alaikumsalam, Anakku. Masuklah, Nak,” jawab ayahnya dengan lembut.
            Ruang kerja ayahnya pun terlalu sederhan untuk seorang pejabat penting.
            “Baiklah, Ayah. Aku ingin berdiskusi dengan Ayah,” kata Aziz.
            “Mengenai apa?”
            “Banyak hal mengenai keluarga kita.”
            Ayahnya beranjak dari duduk dan memadamkan penerangan ruangan.
            “Baiklah, mari kita berdiskusi,” kata sang ayah.
            Aziz heran kenapa ayahnya harus memadamkan lampu dulu sebelum berdiskusi
            “Maaf Ayah, kenapa Ayah memadamkan lampunya?” tanya Aziz penasaran.
            “Ayah memadamkan lampunya karena ruangan ini adalah tempat Ayah berkerja, sedangkan yang kita bicarakan adalah masalah keluarga. Jadi, Ayah tidak memiliki hak menggunakan penerangan yang di bayar oleh negara untuk kepentingan pribadi Ayah,” kata ayahnya dengan tegas.
Aziz terharu dengan apa yang disampaikan ayahnya. Dia semakin bangga sebagai anaknya.
“Seorang pemimpin yang dipilih oleh rakyat, selayaknya mendahulukan kepentingan rakyat dan bersikap untuk tidak merugikan rakyat.”

By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ? 
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801