JANGAN BILANG JANGAN

Barangkali ada kata yang lebih sering di ucapkan oleh orang tua pada anak melebihi kata ‘’jangan’’. Kita menggunakan kata jangan begitu melihat anak melakukan tindakan yang kurang kita sukai. Kita juga menggunakan kata hangan, bahkan di saat kita mengharap anak melakukan yang lain. Padahal kata jangan tidak membuat apa yang seharusnya di lakukan itu lebih mudah dimengerti. Akibatnya, anak sulit memenuhi harapan orang tua, sementara orang tua bisa semakin jengkel karena merasa nasihatnya tidak di dengar anak. Orang tua merasa anaknya suka ngeyel (kepala batu, orang bugis bilang).



Lalu, apakah kita tidak boleh memberi larangan ? saya tidak dapat membayang kan betapa hancurnya sebuah dunia tanpa ada larangan sama sekali. Begitu pun keluarga.


Tetapi bercermin  pada Nabi, jangan katakan jangan pada saat ia sedang melakukan kesalahan. Tunjukkanlah apa yang seharusnya dilakukan. Atau bersabarlah sampai ia menyelesaikan maksudnya,


sebagai mana, Ketika seorang badui di zaman Nabi kedapatan kencing di masjid. Nabi SAW suruh membiarkan si Badui menyelesaikan hajatnya, padahal para sahabat nabi sudah kelihatan emosi mau melarang dan mengusir si Badui itu, setelah itu Nabi menyuruh menyiram kencing itu  dihadapan si Badui.


Kalau kita tidak mau anak bermain pasir di teras, katakanlah, ‘’Nak, main pasirnya di depan teras saja, ya.’’ Singkat, padat, jelas dan positif.


Bukan, ‘’ayo, jangan main pasir di teras. Saya pukul kamu nanti.’’


Kapan sebaiknya kita sampaikan larangan ? saat terbaik adalah ketika anak sedang santai dan akrab dengan orang tua. Dalam suasana netral, larangan yang kita berikan pada anak akan lebih efektif, Anak lebih mudah memahami. Mereka bisa menerimanya sebagai aturan. Bukan menganggapnya sebagai serangan kepada dirinya.


Ya, memang layak sekali kalau kita harus beristighfar atas keruhnya hati dan sikap isti’jal  (tergesa-gesa).


Semoga Allah memberi ketenangan, kelembutan dan kejernihan niat.



Semoga Allah lindungi iman kita dan anak-anak kita, sehingga tidaklah kita mati dalam keadaan ridha kepada Allah dan Allah ridha kepada kita. ALLAHUMMA AMIN

By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ? 
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801