Hari itu saya letih. Ada kepenatan yang
saya rasakan di sekujur badan. Ingin rasanya bersandar di kursi sambil
membiarkan kaki berselonjor, atau berbaring sejenak sehingga badan segar
kembali. Ingin rasanya menikmati suasana tenang dan hening. Tetapi tidak.
Anak-anak berteriak, melompat-lompat dari kursi ke kursi, membalik-balikkan
meja, tertawa bersama sekeras-kerasnya, kemudian salah satu menangis. Sebentar.
Lalu mereka kembali berteriak-teriak dan tertawa lagi bersama-sama.
Riuh-rendah, hiruk-piruk dan membisingkan.
Dalam keletihan yang membuat
tulang-tulang persendian rasanya lepas tak berdaya, saya melihat proses belajar
yang indah dalam setiap tingkah laku mereka. Anak-anak itu masih polos. Hatinya
bersih. Sebentar bertengkar, tetapi segera berdamai kembali. Tak ada dendam.
Yang ada hanyalah kemarahan orangtua yang karena berharap menemukan suasana
tenang dan hening, akhirnya tersulut emosinya. Ia marah bukan karena
mengganggu. Tapi semata karena mereka melonjak-lonjak di saat orangtua menginginkan
mereka duduk manis.
Dalam keletihan yang amat sangat, tampak
betapa banyak kesalahan yang saya lakukan pada anak-anak itu ketika mulut saya
mampu berteriak lantang dan tangan saya dapat merenggut tubuh mereka secara
kasar, namun saya berusaha untuk tidak melakukannya.
Dan ternyata keadaan lemah tanpa amarah,
apa pun yang dilakukan anak terasa indah. Di saat seperti ini, saya seperti
menemukan titik jernih yang membuat mata hati dapat melihat dengan pandangan
yang tenang dan penuh kasih sayang.
Bukan tak ada kesalahan yang patut
diluruskan. Tetapi ketika kita berada di titik jernih, rasanya lebih mudah
menemukan apa yang seharusnya kita lakukan.
Sama-sama memperbaiki kesalahan, dalam
kondisi jernih kita bisa melakukan dengan suara yang lebih lembut. Mereka dapat
kita ajak bicara dengan lebih baik, sehingga yang bengkok akan lebih mudah kita
luruskan. Tak harus dengan membelalakkan mata.
Saat hati kita sedang bersih, pikiran
kita akan jernih. Kita mampu memahami perilaku anak dengan lebih sempurna,
sehingga dapat menghadapinya dengan lebih tepat. Ini membawa kita mampu
menjinakkan hati mereka. Kalau ada kesalahan yang perlu diluruskan, tak perlu
lagi ada bentakkan. Sebab hati sudah tunduk dan jiwa sudah patuh.
Masalahnya, alangkah sering kita berada
pada titik yang keruh. Kita sedang diburu waktu, atau merasa diburu waktu
karena sikap isti’jal (ingin cepat
selesai) yang menguasai diri kita. Kita tergesa-gesa di saat harusnya kita
bersikap tenang dan terkendali. Kita dikuasai oleh emosi yang cepat
tersulut.
Sebabnya acapkali sederhana, kita
menghendaki anak-anak memahami apa yang kita inginkan namun tanpa kita
komunikasikan. Sementara yang terjadi, anak-anak itu tetap saja berteriak,
lari-lari, membalik-balikkan meja, memanjat atau berguling-guling di tanah
sesuka hatinya.
Kadang yang mereka lakukan sesungguhnya
bukan perbuatan buruk. Bukan pula perbuatan tercela. Mereka hanya sedang
bereksplorasi; mencoba memenuhi rasa ingin tahunya yang meluap-luap di saat
kita ingin mereka tampil lucu dan menggemaskan.
Mereka bermain-main Lumpur, pasir, tanah
atau air sehingga mengotori bajunya, padahal kita sedang ingin memamerkan
mereka. Kita ingin membawa mereka dalam keadaan bersih mukanya, bersih
badannya, bersih pula pakaiannya.
Kadangkala memang ada semacam tekanan
sosial. Kalau sore hari anak-anak tidak tampak bersih sekali dengan pakaian
yang rapi, anak yang belepotan mukanya oleh makanan atau sedikit basah bajunya
oleh air yang ia coba untuk minum sendiri , bisa menjadi bahan gunjingan.
Kalau hati tidak kuat, telinga bisa
memerah mendengarkannya. Karena malu, sehingga kita cepat bertindak. Bahkan
ketika kita belum bisa memastikan apa yang sesungguhnya hendak dilakukan anak,
kita segera membelalakan mata karena menganggap anak mau menyakiti adiknya,
padahal anak sesungguhnya bermaksud menyuapi adiknya.
Di saat hati keruh, apapun yang
dilakukan anak bisa memancing amarah. Kita mudah sekali salah menafsirkan
perilaku anak. Atau kita sendiri memang tidak mencoba untuk bertanya dengan baik-baik
apa yang dipikirkan anak. Kita bertindak hanya menuruti kecurigaan, meskipun
kita menyebutnya kekhawatiran. Akibatnya iktikad baik anak kita tafsirkan
secara keliru, sehingga alih-alih mendapat pujian, justru tangan kita yang
melayang sambil dengan cepat mencubitnya keras-keras.
Maunya menyayangi adik, justru kena
hardik. Maunya mencium sayang, justru kita berang bukan kepalang, “Adik baru
tidur, kamu ganggu lagi! Kamu jangan suka ganggu adik, dong….”
Ada pengalaman lain ? Silahkan.....
By : Ust.Aly Motivator
Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi
BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS
membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA
MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan
JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi
Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah
Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n.
Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n.
Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409
a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n
Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n.
Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505
a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ
PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801