Mungkin
kita dan istri kita sebenarnya tidak pernah bermaksud
mebiarkan anak dengan empeng-benda kecil dari karet elastis yang dibikin
menyerupai puting susu. Tetapi ketika suatu saat ada salah satu kelauarga memberikan kepada
seorang anak kita. Semula kita kurang sepakat karena kita tidak melihat
manfaatnya secara nyata. Hanya saja setelah diyakinkan, kita luluh juga.
Waktu berjalan dan masa
berganti. Anak kita ini pun terbiasa
dengan empeng. Praktis memang. Kalau ia menangis di antara tidurnya, cukup
dengan memberinya empeng, maka diamlah ia. Kalau di perjalan ia mulai rewel,
empeng akan segera membuatnya tenag. Lama-lama empeng sudah menjadi semacam
obat bius atau rokok yang membuatnya KKECANDUAN. Yang awalanya bermanfaat
menenangkan, sekarang sudah menciptakan KETWRGANTUNGAN. Dia tidak pernah bisa
tidur nyenyak kalau empeng hilang dari hisapnya. Meski malam sudah larut dan
matanya sudah mengantuk berat, tangisnya tetap akan memecah kesunyian malam
apabla empeng belum di pengang.
Memang awalnya cuma
ketergantungan pada empeng. Tetapi yang tampaknya sepele ini bisa besar
keburukannya kalau disepelekan. Ketergantungan pada benda kecil yang tidak
banyak memberi manfaat ini, bisa melemahkan jiwa. Ia tidak dapat memperoleh
ketenangan apabila tak ada empeng di tangannya. Hatinya gelisah, perasaannya
kacau dan merasa dunia sudah muram jika tidak ada empeng. Kalau keadaan ini dibiarkan tanpa penanganan, jiwanya bisa ringkih. Sama
ringkihnya dengan jiwa kita yang menganggap tidak mungkin membangun umat tanpa
harta dan kekuasaan. Akibatnya, kita suka sekali berkelit kalau belum mampu
melakukan apa-apa yang berarti, “Ya, bagaiman lagi. Kita tidak punya media
massa dan stasiun TV. Kita juga tidak punya menteri dan pejabat tinggi. Jadi ya
susah kalau mau melakukan perubahan.”
Anggapan inilah yang membuat
kita tak berdaya. Padahal Allah sudah menunjukkan, “Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
apapun yang ada pada suatu kaum, sehingga mereka mengubah apa-apa yang ada pada
jiwa mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum, maka tak
ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka
selain Dia.” (Q.s ar-Ra’ad : 11).
Allah sudah menujukkan,
kunci perubahan bukan terletak pada harta dan kekuasaan. Bukan. Tetapi ia
terletak pada jiwa (nafs). Sejarah bangsa-bangsa besar juga menunjukkan hal
yang sama.
Kekuatan Yahudi yang sangat
mencengkeram dunia saat ini, sangat dipengaruhi oleh bagaimana mereka membangun
jiwa. Orang-orang Yahudi yang militansinya sangat tinggi, terlahir dari lembaga
pendidikan bernama kibbutzim yang lebih mementingkan bagaimana membangkitkan
kekuatan jiwa. Bukan harta dan kekuasaan. Berawal dari jiwa kokoh dan memiliki
misi serta komitmen yang kuat, perubahan besar dapat diharapkan.
kita teringat dengan Imam
al-Hafidz Imaduddin Abul-Fida Ismail bin Katsir dalam tafsirnya yang terkenal.
Berkenaan dengan firman Allah “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa-apa
yang ada pada jiwa mereka”, Ibnu Katsir menukil riwayat Ibnu Hatim dari
Ibrahim, dia berkata: Allah mewahyukan kepada salah seorang Nabi Bani Israel:
Katakanlah kepada kaummu, “Tidaklah penduduk suatu negeri dan tidaklah penghuni
suatu rumah yang berada dalam ketaatan kepada Allah, kemudian mereka beralaih
kepada kemaksiatan terhadap Allah melainkan Allah menganlihkan dari mereka apa
yang mereka cintai kepada apa yang mereka benci.”
Lalu apa hubungannya dengan
empeng? Tidak ada, jika hanya berkait dengan wujud fisknya. Masalah baru muncul
ketika empeng telah menciptakan ketergantungan. Tampaknya sepele, tetapi ketika
anak sudah merasa tidak berdaya tanpa ada empeng; tak bisa tidur tanpa empeng,
tak bisa tenang jiwanya tanpa empeng, maka harus ada langkah serius agar tidak
terus-menerus jiwanya terbelenggu. Ini butuh keberanian untuk memulai serta
sedikit kekuatan jiwa untuk melakasanakan. Jika tidak, kita masih akan
berkubang dengan kekhawatiran kalau anak akan rewel, tidak mau diam dan sulit
ditangani kalau tidak ada empeng. Setiap hendak mulai menghentikan
ketergantungan pada empeng, kekhawatiran itulah yang sering muncul. Padahal
semakin ditunda-tunda, ketergantungan itu bisa semakin besar, sehingga
diperlukan usaha yang lebih keras dan prses yang lebih sulit untuk
menghentikannya.
Seperti halnya empeng,
banyak anak-anak yang kecanduan TV / PS /GAME. Mereka gelisah jika di rumah tak
lagi ada TV / PS /GAME, Sedemikan kuatnya ketergantungan pada TV / PS /GAME,
sehingga mereka akan selalu mencari sampai kerumah tetangga apabila tak
menemukannya di rumah. Sehari saja tidak melihat TV / PS /GAME rasanya seperi
ada yang hilang. Ini tentu saja harus kita tanggapi sesegera mungkin. Selagi
hati belum terpaut terlalu jauh, mencegahnya akan lebih mudah.
Anak-anak yang lari ke
ruamah tetangga, merupakan isyarat bahwa anak-anak belum benar-benar mau mendengar
ucapan kita. Di saat kita masih hidup saja mereka sudah tak mau mendengar,
apalagi orang lain ?.
By : Ust.Aly Motivator
Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi
BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS
membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA
MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan
JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi
Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah
Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n.
Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n.
Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409
a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n
Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n.
Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505
a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ
PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801