GEMBIRA MENYAMBUT RAMADHAN

Agar anak-anak berhasrat besar melakukan puasa, mereka harus memiliki perasaan yang sangat positif terhadap bulan Ramadhan. Kita perlu menumbukan perasaan Gembira dan suka cita bukan sekadar memahamkan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh barakah, bulan yang berlimpah kebaikan di dalamnya, bulan yang penuh kegembiraan karena setiap kebaikan akan dipatgandakan ganjaranya. Tak ada bulan yang lebih mulia dibanding bulan Ramadhan.

Jika anak-anak sudah mempunyai perasaan yang sangat positif terhadap Ramandhan, Insya Allah mereka akan berebut untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang mampu berpuasa secara penuh. Meski sebagai orangtua kita tidak boleh mengharuskan anak yang belum cukup umurnya untuk berpuasa sebagaimana orang dewasa, tetapi memacu hasrat sangat mungkin kita lakukan.

Cara yang kami terapkan di rumah mungkin bukan yang terbaik. Tetapi inilah yang untuk sementara ini kami rasakan sebagai cara yang tepat dan berhasil. 

Apa yang kami lakukan kepada anak-anak sebelum Ramadhan ? Secara sederhana ada dua hal yaitu menyiapkan penyambutan bulan Ramadhan dan mengatur pelaksanaan puasa.

Sekitar tiga atau dua minggu sebelum Ramadhan tiba, kita ajak mereka membicarakan tentang keutamaan Ramadhan dan amal shaleh apa saja yang bisa dilakukan didalamnya.

Intinya sederhana, bagaimana anak-anak bisa merasakan Ramadhan sebagai bulan yang istimewa dan karenanya perlu kegembiraan.

Menu makan Sahur juga masuk dalam diskusi, kita berikan anak-anak membuat usulan menu istimewa makan sahur, Sama-sama dadar telor, sangat berbeda “rasanya” bagi anak antara dadar telor yang dibikin begitu saja dengan yag dibikin atas dasar usulan.

Penyajian menu “istimewa” ini terutama untuk sahur pertama hingga ketiga. Setelah itu, menu akan berjalan seperti biasa.

O ya, dalam menyambut bulan Ramadhan ini, anak-anak juga perlu diajak untuk belajar berbagi dan pada saat yang sama, kita menantang mereka untuk memancangkan tekad, sampai jam berapa akan berpuasa. Ini terutama untuk anak yang belum cukup umur. Misalnya baru berusia 5 tahun. Tetapi kita tetap harus ingat bahwa mereka tidak boleh dipaksa puasa sehari penuh.

Kalau kita merasa sangat lapar, sesederhana apa pun makanan yang terhidang, akan nikmat sekali rasanya. Tapi saat mengantuk, makanan yang enak pun sulit memancing minat. Karena itu, menu saat sahur jauh lebih penting dibanding saat berbuka. Menu sahur selain menarik bagi anak, juga perlu mempertimbangkan agar tidak menghidangkan makanan yang mengundang rasa haus.
           
Habis sahur, anak-anak perlu dijaga agar tidak tidur. Ba’da Subuh hingga sekitar jam 11.00 pagi adalah saat-saat yang sangat penting. Kalau di waktu-waktu tersebut ada yang melakukan kegiatan yang menyenangkan dan secara fisik aktif, biasanya waktu berikutnya hingga saat berbuka tiba tidak ada masalah yang berarti. Tetapi kalau kita lalai sehingga mereka tertidur hingga pagi jam 09.00 misalnya, pada umumnya anak mulai tidak tahan menghadapi haus dan lapar, terutama menjelang tengah hari. Ini terutama untuk anak-anak yang berusia antara 5-8 tahun. Anak-anak yang lebih tua pun merasa sangat tidak nyaman sehingga puasa terasa sangat menyiksa jika mereka tidur antara Subuh hingga jam 09.00 atau jam 10.00. Apalagi kalau tidur mulai habis sahur.

Awal-awal puasa, biasanya anak makan sahur dalam kondisi mengantuk, sehingga mereka cenderung  ingin bersegera menyudahi acara makan untuk berangkat tidur kembali. Karena itu usahakan agar saat sahur benar-benar yang menarik anak; menarik bukan karena makanan yang mewah, tetapi karena ada KEHANGATAN yang mereka temukan. Selain itu, upaya agar makan sahur lebih menarik buat mereka adalah dengan menyediakan jajanan anak yang bergizi dan disukai anak.

Jadi jika ada rezeki, hidangan sahurlah yang lebih penting untuk diperhatikan bukan malah buka puasa. Sekurangnya, ada makanan yang menarik minat anak,  meskipun hanya dari cara menyajikannya.

Bangunkan anak secara menyenangkan. Bangunkan agak awal agar mereka memiliki kesiapan emosi sebelum makan. Jika memungkinkan, libatkan anak-anak untuk membantu penyiapan makan sahur, sebab ini lebih menggairahkan meraka. Beri mereka tugas sesuai dengan umurnya. Anak yang berusia 5 tahun bisa kita beri tugas menyiapkan sendok, misalnya.

Berkenaan dengan bermain, apa saja yang bisa dilakukan anak saat berpuasa? Dulu saya membatasi anak bermain agar tidak melakukan permainan yang banyak menguras tenaga. Saya khawatir ini menyebabkan mereka kehabisan energi sehingga tidak kuat berpuasa. Tetapi belakangan saya justru bersikap sebaliknya. Pagi hari mereka bisa melakukan aktivitas apa pun yang menarik, termasuk bermain bola, sehingga mereka tidak mengantuk dan secara fisik mereka aktif. Permainan ini bisa dilakukan sampai sekitar jam 11.00 atau 12.00.

Biasanya, jika anak-anak banyak melakukan aktivitas fisik yang menantang, selepas Dzuhur mereka sudah mengantuk. Tidur saat capek karena aktivitas fisik merupakan cara yang sangat efektif untuk memulihkan energi. Anak-anak yang sudah berusia sekitar 10 tahun mungkin tidur sekitar 2-3 jam. Sedangkan anak-anak yang berusia di bawahnya biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Yang jelas, begitu bangun mereka Insya Allah akan segar kembali sehingga bersemangat melakukan berbagai aktivitas.

Nah, sekarang saatnya memberi mereka kegiatan-kegiatan yang bersifat lunak. Meskipun mereka masih boleh belari-lari tetapi sebaliknya kita arahkan mereka untuk melakukan aktivitas permainan atau intelektual. Membaca buku-buku menarik, berdiskusi, mengaji atau mengikuti kegiatan TPA/TPQ di masjid sangat pas buat mereka. Kegiatan yang dilakukan setelah mereka memperoleh istirahat yang cukup ini Insya Allah membuat mereka melupakan rasa lapar. Keasyikan membuat datangnya waktu Maghrib tak terasa lama.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Sebagai penutup, sekadar untuk mempertegas pembicaraan kita diawal, tidur di antara Shubuh sampai menjelang siang akan membuat anak merasa sangat tidak nyaman dan cepat lelah, sehingga waktu puasa terasa sangat panjang. Jika ini terjadi, sebelum Dzuhur tiba pun anak-anak sudah berteriak lapar.

 Ada yang punya pengalaman lain ? Silahkan.......

By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ? 
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801

Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : 
www.facebook.com/rumahdakwahindonesia

BBM : 79542FA2
WA : 081313999801