Dahulu, hiduplah seseorang yang selalu
melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat. Dia selalu membuat onar dan
menipu orang. Akhirnya, dia diusir dari kampungnya dan pergi ke kampung lain.
Peristiwa pengusiran itu tidak membuatnya
jera. Justru di kampung yang baru, dia membuat rencana untuk kembali menipu.
Pada suatu hari, tibalah dia di sebuah rumah yang amat sederhana. Dia mengetuk
pintu.
“Assalamu’alaikum,” sapanya ketika
seorang lelaki membukakan pintu.
“Wa’alaikumsalam.”
“Aku adalah sahabat orangtuamu,”
katanya dengan yakin kepada lelaki muda belia itu.
“Aku tidak mengenalmu. Orangtuaku
sudah meninggal,” kata si pemuda.
Si penipu pura-pura terkejut. Dalam
hati, ia tertawa geli melihat sasaran empuknya kali ini.
“Oh ya? Kapan orangtuamu meninggal?
Sungguh aku ikut berduka,” kata penipu dengan wajah yang disulap menjadi sedih.
“Mari silahkan masuk,” pemuda itu
menyuruh penipu memasuki rumahnya.
Mereka kemudian mengobrol seolah
mereka telah kenal lama. Si penipu mencari celah dan berusaha menipu pemuda
itu.
“Jika memang orangtuamu meninggal,
sudah selayaknya aku mengikhlaskan utang yang mereka miliki padaku,” kata si
penipu.
Pemuda menatap si penipu, “Apakah
orangtuaku memiliki utang?”
Si penipu mengangguk, “Ya, tapi tidak
besar. Tapi, sudahlah. Itu bukan masalah. Aku mengikhlaskannya,” lanjutnya.
Si pemuda beranjak dari duduk, “Tidak
usah kau ikhlaskan. Kebetulan sebelum meninggal, Ayah dan Ibu meninggalkan
sedikit warisan dan telah aku jual. Uangnya kusimpan agar sewaktu-waktu bisa
dimafaatkan. Utang adalah kewajiban yang harus dibayar. Aku akan membayarnya,”
kata si pemuda sambil meninggalkan penipu menuju kamar.
Sesaat kemudian, “Hanya ini yang aku
miliki. Semoga dapat melunasi utang orangtuaku,” katanya.
Si penipu menerima uang itu, lalu
pamit pulang. Dengan uang itu, si penipu berfoya-foya. Dia menghabiskan uangnya
dengan cepat. Hingga kemudian, dia tidak memiliki uang sedikit pun, lalu dia
kembali menyusun rencana. Dia mendatangi orang yang tak dikenalnya.
“Tuan adalah teman Ayahku,” katanya
sambil menjulurkan tangan.
“Kau siapa? Anak siapakah?” tanya
orang tua itu.
“Aku adalah anak Jaiz bin Umar,” jawab
penipu dengan yakin.
“Aku tidak mengenal orangtuamu.” Orang
tua itu mengerutkan dahinya.
“Oh, ya? Mungkin Tuan lupa. Tapi
sudahlah, aku ingin menjamu Tuan di warung makan itu,” ajak si penipu.
Orang tua itu penasaran sehingga
mengikuti ajakan si penipu. Mereka memasuki warung makan. Penipu mengambil
banyak makanan untuk mengenyangkan perutnya yang sangat lapar. Ketika perutnya
sudah kenyang, dia pura-pura ke belakang untuk buang air kecil. Padahal dia
kabur.
Si pemilik warung menagih biaya makan
mereka pada orang tua itu.
“Aku adalah tamu lelaki tadi,” kata
orang tua itu.
“Yang mana, Tuan? Lelaki yang bersama
Tuan tadi sudah pergi entah kemana,” kata pemilik warung.
Akhirnya, orang tua itu sadar telah
ditipu. Ia harus membayar semua makanan tadi. Si penipu terus melakukan
penipuan dari hari ke hari ke semua orang yang tidak mengenalnya. Suatu hari, dia
jatuh sakit di sebuah kampung yang baru saja di datanginya. Menyadari ajalnya
akan segera tiba, dia segera bertobat, mengakui dan menyesali semua
perbuatannya. Dia lantas memanggil seorang pengemis kurus yang kelaparan untuk
membantunya.
“Aku akan memberimu uang sebesar
sepuluh dirham untuk mengurus jenazahku dan meminta orang menshalatkan dan
peduli atas kematianku.”
Akhirnya, si penipu itu meninggal
dunia. Pengemis itu mengabarkan kepada penduduk kampung bahwa ada seorang
lelaki yang meninggal. Semua penduduk mengurus jenazahnya, bahkan
berbondong-bondong menshalatkannya. Ketika penipu itu berada di dalam kubur,
datanglah malaikat kubur untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Tiba-tiba, terdengan seruan,
“Tingglakan hamba-Ku. Dia memang penipu dan sepanjang hidupnya dihabiskan untuk
menipu. Namun, seluruh dosanya diampuni karena dia sungguh-sungguh bertobat.”
“Barang siapa menipu umatku maka baginya
laknat Allah, para malaikat da seluruh manusia. Ditanyakan, “Ya Rasulullah,
apakah pengertian tipuan umatmu itu’ Beliau menjawab, ‘ Mengada-adakan amalan
bid’ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya.’”
-HR DARUQUTHIN DARI ANAS
By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL
jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat
AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI
TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH
kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah,
Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui
Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan
Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan
Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n
Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n
Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad
Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n.
Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801