KOKOHNYA JIWA MEREKA

Astaghfirullāhal ‘āzhim.
Alangkah sering kita menghadapi anak tidak dengan hati. Kita mendidik mereka tidak dengan cinta dan ketenangan jiwa. Kita arahkann mereka hanya untuk memenuhi keinginan kita­­­­­-yang kadang bersifat sesaat. Atau kita poles mereka demi ambisi dan kebanggan diri sendiri, meski pun kita menyebutnya cita-cita meraih prestasi. Kita paksa anak-anak mengikuti lomba yang belum tentu bermanfaat baginya.

Kita paksa mereka menghafal nama-nama menteri yang ketika mereka naik kelas, barangkali nama menterinya saja sudah diganti. Kita paksa mereka melakukan hal-hal yang belum tentu penting, tetapi melupakan apa sesungguhnya yang mereka butuhkan, karena kita sendiri sering  tidak tahu tujuan kita mendidik mereka.

Betapa sering kita lupakan masa depan karena sibuk oleh yang sesaat. Kita bahkan lupa bahwa anak-anak itu kita didik bukan untuk memasuki zaman seperti yang kita bayangkan sekarang, sebab ia diciptakan bukan untuk zaman kita. Kata Ali bin Abi Thalib karamaliahu wajhahu, “jangan paksakan anakmu untuk menjadi seperti kamu, karena dia diciptakan bukan untuk zaman kamu.”

Kita didik mereka, kita persiapakan mereka, kita asah pikiran mereka untuk memberi jawaban bagi persoalan yang ada di zamannya. Setiap masa memiliki persoalan sendiri. Dan mereka akan kesulitan menghadapi kalau mereka hanya kita bekali cara yang sesungguhnya dipersiapkan untuk zaman kita . tetapi segala bentuk permasalahan yang ada, memiliki kesamaan prinsip dengan masalah-masalah yang ada di zaman kita dan zaman-zaman sebelum kita. Karenanya kita perlu menyiapkan hal-hal pokok yang mereka butuhkan, baik berkaitan dengan prinsip atau berkenaan dengan diri mereka sendiri.

Jika secara psikis anak-anak itu tidak mampu berkembang secara optimal, maka secerdas apa pun otaknya tidak akan banyak menolong. Betapa banyak orang yang sangat cerdas, tetapi miskin inisiatif. Otak mereka sangat cemerlang, tetapi jiwanya kerdil dan lemah. Sehingga ditiup angin semilir saja, mereka sudah oleng dan keder, tak berdaya dan putus asa. IQ mereka sangat tinggi, tetapi percaya dirinya sangant rendah. Mereka takut bersikap karena kita mendidik mereka hanya untuk meraih tepuk tangan, sementara sedikit kesalahan yag mereka perbuat bisa menyebabkan suasana mencekam. Kita tidak mendidik mereka untuk punya pendirian.

Kadang kita ribut dengan anak karena rangkingnya yang bikin perasaan tidak enak dengan tetangga. Padahal yang lebih penting menumbuhkan motivasi intrinsic, tujuan hidup, daya tahan menghadapi kesulitan (adversity quotient), ‘izzah atau harga diri (self-esteem), serta kendali emosi yang baik. 

Dan kita tidak bisa mendidik mereka untuk memiliki kendali emosi yang matang kalau kita tak pernah memeberi kesempatan untuk belajar. Kita tidak bisa menumbuhkan kemampuannya berempati, kalau kita senantiasa berteriak di saat mereka baru mencoba untuk bertindak.

Agaknya kita perlu untuk sekali waktu berusaha berada di titik jernih, sehingga mampu melihat lebih banyak lagi kesalahan-kesalahan kita dalam mendidik mereka. Ada yang perlu kita lakukan tanpa harus menunggu sakit atau penat luar biasa. Puasa mungkin akan membuat kita lebih sering menemukan titik jernih kalau kita memang berlatih menahan diri di dalamnya. Tetapi ia bisa sekadar penundaan rasa marah, atau bahkan tidak sama sekali, apabila puasa hanyalah pergantian jadwal makan dan minum.

Semoga Allah menolong kita. Semoga Allah baguskan kesudahan kita, orangtua kita serta orang-orang yang kita cintai.
By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ? 
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA

Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801

Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : 
www.facebook.com/rumahdakwahindonesia

BBM : 79542FA2
WA : 081313999801