Menyembunyikan Orang yang Dizalimi

Khaidir sedang berada di depan rumahnya ketika tiba-tiba seorang lelaki dengan wajah pucat berlari ke arahnya.
            “Ya Tuan, tolonglah aku,” kata lelaki itu ketakutan.
“Aku adalah orang yang difitnah oleh seorang saudagar. Aku sekarang sedang dikejar oleh semua orang. Mereka akan menghukumku,” katanya kepada Khaidir.
            “Oh, jadi kamu orang yang kudengar sedang dikejar-kejar oleh seluruh penduduk di sini?” tanya Khaidir.
            “Ya, aku. Tapi sungguh, aku bukanlah pencuri. Aku difitnah,” jawab lelaki itu.
            ”Apakah benar kau tidak melakukannya?”
            Lelaki itu mengangguk. “Demi Allah, aku bukanlah seorang pencuri,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
            “Kalau begitu, masuklah ke rumahku,” ujar Khaidir melindungi lelaki itu.
            Lelaki itu bergegas masuk ke rumah Khaidir. Tak lama kemudian, para penduduk yang mengejar lelaki itu datang.           
            “Wahai Khaidir, tadi kami melihat lelaki yang kami kejar memasuki rumahmu. Jangan halangi kami untuk menangkapnya,” kata Saudagar.
            Khaidir terdiam, lalu berkata, “Untuk apa kau mengejarnya, Saudaraku?”
            “Dia telah mencuri dan pencuri pantas untuk dipotong tangannya,” kata Saudagar.
            “Apakah kau memiliki bukti bahwa dia telah mencuri?”
            Saudagar itu diam.
            “Ada yang melihatnya,” sahut salah satu penduduk yang mengejar.
            “Kau yakin dia yang melakukannya? Sungguh fitnah lebih kejam daripada pembunuhan,” kata Khaidir.
            “Aaah... mana dia?” Penduduk berteriak-teriak di depan rumah Khaidir.
            “Saudaraku, berapa harta yang dicuri?” tanya Khaidir.
            “Seribu dirham,” kata Saudagar.
            “Aku yang akan menggantinya.”
            Penduduk tertawa, “Dari mana kau akan mengganti seribu dirham, wahai Khaidir ? Kau adalah orang miskin,” sahut Saudagar.
            “Aku akan menggantinya dengan setiap cucuran keringatku. Aku akan bekerja untukmu hinga tenagaku bisa menjadi pengganti seribu dirham yang hilang.”
            Saudagar itu terdiam sejenak. Tiba-tiba, lelaki itu muncul dari dalam rumah Khaidir.
            “Tidak! Aku tidak rela jika Tuan yang saleh ini menjadi penggantiku. Silakan kau potong lenganku untuk mengganti seribu dirham yang hilang.” Lelaki itu berkata dengan lantang.
            “Demi Allah, aku memang tidak mencuri. Tapi, aku ikhlas untuk kehilangan lenganku jika itu akan memuaskan orang yang memfitnahku,” lanjutnya tegas.
            “Tidak! Biar aku yang menggantinya. Sesungguhnya kau adalah orang yang dizalimi,” sahut Khaidir.
            Melihat perdebatan antara lelaki yang dianggap mencuri dan Khaidir, saudagar itu lalu berkata, “Demi Allah, aku sungguh terharu dengan perbuatan kalian. Sebagai sesama Muslim yang bahkan tidak saling mengenal sebelumnya, kalian seperti dua saudara yang saling melindungi. Semoga Allah memberikan balasan bagi kebaikan kalian. Aku tidak akan mempermasalahkan lagi seribu dirhamku yang hilang. Biarlah jika uang itu memang dibutuhkan untuk siapa pun yang mencuri, maka aku akan mengikhlaskannya,” kata saudagar itu dengan berkaca-kaca.
            “Adalah kewajiban setiap muslim untuk melindungi saudaranya yang dizalimi.”

By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ? 
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : 
www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801