Artikel ini dikutip dari
sebuah buku yang LUAR BIASA "Saat Berharga Bersama Anak Kita " karya
Muhammad Fauzil Adhim, yang layak dimiliki oleh setiap ORANGTUA yang
mendambakan anak-anak kita tumbuh menjadi Anak yang Sholeh, berbakti dan
berkarakter super.
Ssssttt.....jangan baca
didepan umum, karena air mata kita pasti tumpah.
------
KU tapaki jalan ini penuh
pinta, anakku. Kesenangan adalah impian yang ku simpan untuk kuminta pada
Tuhan ketika tubuh ini sudah menjadi
tulang belulang, sebab dunia terlalu pahit untuk diperebutkan. Tak ada yang
abadi dari permainan dunia, sebagaimana hidup ini juga tidak abadi. Banyak
sudah manusia yang mati. Dan kita hanya menunggu kematian dipergilirkan.
Mengenangkan orang-orang
tercinta, anakku, adalah rasa hina karena tak sanggup membalaskan
kebaikan-kebaikan mereka semua. Betapa mudah hati lupa oleh kenikmatan yang tak
seberapa ini. Lupa asal-usul, lupa tempat kembali, lupa tujuan kita sesudah
mati, dan lupa sang Pencipta semua ini.
Maka aku pesankan, anakku,
arahkanlah pandangan mata hatimu kepada hidup sesudah mati. Dan bahwa
sungguhnya kehidupan ini hanyalah saat untuk bersiap-siap…
Aku tapaki jalan ini penuh
airmata, anakku. Aku pernah sakit berbulan-bulan dengan jantung yang sedikit
bermasalah. Aku akhirnya bisa bangkit ketika aku belajar melupakan rasa sakit
dan tidak sibuk meratap dengan apa yang dikatakan oleh dokter tentang harapan
sehat bagi diriku, kudidik diriku untuk tidak diam terpaku menanti waktu habis
di pembaringan. Aku akhirnya bisa duduk dengan tegak tanpa penyakit jantung
yang membuat nafas bapak bermanfaat bagi manusia. Sesungguhnya keindahan hidup
sebagai orang yang beriman kepadaNya adalah ketika kita bisa memberi manfaat
kepada banyak orang.
Aku namakan dirimu Muhammad
Hibatillah Hasanin karena ingin sekali bapakmu ini menjadikan dirimu sebagai
hambanya yang memberi manfaat kebaikan sangat besar bagi umat. Tidaklah aku
namakan dirimu dengan main-main. Ada doa yang kuharap dengan sungguh-sungguh
melalui nama yag kuberikan itu, anakku. Ada harapan yang kutanam dengan
membaguskan namamu, sebagaimana Nabi Saw pernah berpesan kepada kita.
Mudah-mudahan dengan membaguskan namamu, Allah ‘Azza wa jalla meninggikan
derajatmu di antara manusia yang ada di muka bumi ini.
Nama itu aku berikan
kepadamu, Nak, karena engkau adalah anugerah yang amat berharga dari Allah
‘Azza wa jalla. Engkau lahir di bulan Maret tanggal 18, ketika bapak mu sedang
belajar mendakwahkan agama ini dengan ilmu yang tak seberapa.
Malam itu ketika Ayah tiba
di penginapan, ibumu memberi kabar masuk rumah sakit untuk bersalin. Ingin
rasanya Ayahmu segera pulang agar bisa menunggui persalinan itu. Tetapi ada
tugas yang harus di tuntaskan. Gelisah rasanya Ayahmu untuk segera kembali
karena tahu bahwa saat-saat seperti itu, tentu ibumu sangat butuh pertolongan.
Tetapi andaikan pun Ayahmu segera bergegas pulang, perjalanan terlalu jauh
untuk bisa ditempuh dengan waktu singkat.
Maka, ke manakah Ayahmu
harus berlari kalau bukan kpada Allah? Ke manakah harus meminta pertolongan
kalau bukan kepada Allah? Kemanakah harus meminta keselamatan kalau bukan
kepada Allah? Kemanakah harus mengeluh di saat manusia sudah terlelap tidur,
kalau bukan kepada Allah? Bukankah kalau kita mendekat kepadaNya dengan berjalan,
Ia akan menyambut kita dengan berlari? Bukankah kalau kita berjalan kepanya
selangkah, Ia akan mendekati kita beberapa langkah?
Di saat Ayahmu sedang dalam
kegelisahan, ada kabar yang datang dari ibumu bahwa bayi yang akan
dilahirkannya sungsang. Petugas mengatakan, kemungkinan baru bisa bersalin
siang hari dan kemungkinan besar harus melaui operasi. Padahal waktu itu baru
melewati tengah malam. Sangat panjang waktu yang harus dilalui ibumu untuk
sampai ke siang hari, andaikata perkiraan itu benar, sungguh gusar sekali
perasaan ayah kala itu, Nak.
Maka aku bersihkan diri dan
bersuci. Aku serahkan diri kepada Allah ‘Azza wa jalla sendirian di malam itu,
aku bermunajat kepada Allah, menyungkurkan kening yang hina ini untuk berdo’a
kepadanya. Di sujud yang terakhir, kumohon dengan sangat agar ia berkenan
memberi keajaiban. rasanya Ayahmu belum santun dalam berdoa kala itu, Nak.
Namun terus Kumohon dengan sangat agar ia memberi pertolongan.
Dan engkau tahu, anakku,
Allah Ta’ala adalah sebaik-baik tempat meminta dan sebaik-baik pemberi. Ia
lebih dekat dari pada urat leher kita sendiri. Sungguh, Tuhanmu maha pemurah,
Nak Dia sendiri yang berfirman “Bacalah dengan nama tuhanmu yang Menciptakan.
Dia telah menciptakn manusia dari segumpai darah. Bacalah, dari Tuhanmulah yang
MAHA PEMURAH. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada mansia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.s al-‘Alaq [96]: 1-5).
Sesuai shalat dua rakaat dan
memunajatkan doa, segera Ayahmu ini mencari kabar tentang dirimu. Ku telepon
ibumu dengan harap-harap cemas. Nyaris tak percaya, anakku, Allah Ta’ala benar-benar memberi keajaiban. Seorang
sahabat bapak, Mohammad Rozi namanya, yang istrinya menunggui ibumu bersalin,
mengabarkan bahwa engkau telah lahir dengan mudah dan lamcar. Kelahiranmu,
rasanya, anugerah yang tak ternilai harganya. Banyak pelajaran yang Ayah
renungkan dari peristiwa itu dan ingin
kubagi denganmu beserta saudara-saudaramu.
Rasanya, setiap kelahiran dari
kalian adalah pelajaran berharga tentang kekuasaan, kasih sayang dan
kemahapemurahan Allah. Sesungguhnya, Allah adalah sebaik-baik pemberi
pertolongan. Sesungguhnya ia adalah sebaik-baik tempat meminta. Sesungguhnya ia
adalah sebaik-baik penjaga.
Teringat aku pada sebuah
ungkapan, “Sometimes accident is not accident at all.” Kadangkala kecelakaan
itu sama sekali bukan kecelakaan. Kesulitan itu sama sekali bukan kesulitan.
selaras dengan ucapan Khalifah Umar bin khathab r.a., “Aku tidak peduli atas keadaan
susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang
lebih baik bagiku.”
Keajaiban yang mengiringi
kelahiranmu, mengingatkan Ayah agar meyakini janji Allah tanpa ragu. Telah
berfirman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, jika
kamu menolong (agama) Allah, pasti dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu. “(Q.s Muhammad [47]:7).
Apakah Allah butuh
pertolongan? Tidak. Sama sekali tidak, Nak. Maha suci Allah dari membutuhkan
pertolongan. Tetapi seruan Allah Ta’ala ini bermakna agar engkau mengingati
tugas yang dipikulkan oleh Allah ‘Azza wa jalla kepada kita semua. Sesungguhnya
tidaklah jin dan manusia diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah.
Tugas kita sebagai khalifatullah di muka bumi ini, anakku, juga di atas pijakan
pengabdian kepada-Nya. Kernanya, makmurkanlah bumi ini sehingga engkau menjadi
hadiah Allah bagi umat dengan menhidupkan tauhid dalam dadamu dan
langkah-langkahmu. Mudah-mudahan dengan demikian, kesucian agama ini memancar dari
setiap langkah yang engkau kerjakan.
Aku tulis pesan ini dengan
sungguh hati, anakku. Meski jiwa Ayahmu masih rapuh dan iman ini masih sangat
menyedihkan, tetapi sembari memohon pertolongan kepada Allah yang Menciptakan,
izinkan Ayahmu berpesan. Ingatlah, wahai anakku, jangan pernah engkau lepaskan
Allah Ta’ala dari dalam hatimu. Genggamlah kesucian tauhid dalam akidahmu
sekuat-kuatnya. Cengkeramlah dengan gigi gerahammu sehingga menjiwai setiap
kata dan tindakanmu. Belajarlah mencintai Tuhanmu menurut cara yang di
kehendaki oleh-Nya. Jangan coba-coba mencari jalan sendiri menuruti nafsu dan
keinginan kita.
Sesungguhnya, ketenangan dan
kedamaian jiwa yang sebenar-benarnya ada bersama dengan kebenaran. Sesungguhnya
ketenangan itu karena engkau menghadapkan wajahmu kepada Allah, Engkau kembali dan senantiasa berusaha
kembali kepada-Nya, atas setiap khilaf yang terjadi setiap harimu karena
manusia memang tempat salah dan lupa. Semoga dengan demikian kita termasuk orang-orang
yang deseru oleh Allah ‘Azza wa jalla dengan seruan, “Wahai jiwa yang tenang,
kembalilah kepada Tuhamu dengan ridho dan diridhaiNya, lalu masuklah ke dalam
surga-ku.”
Artinya, bukan ketenangan
itu yang menjadi tujuan dari zikir-zikir panjangmu, anakku. Tetapi ketanangan
itu mencul akibat dari kokohnya keyakinanmu pada Tuhanmu. Sungguh, itulah
kemenangan. Jangan jadikan agama ini
sebagi candu sehingga hatimu jadi beku. Tetapi berjalanlah di atasnya sesuai
dengan tuntunan wahyu, bukan ra’yu. Semoga dengan demikian jiwamu akan terang, hatimu
akan tenang dan di akhirat nanti engkau akan meraih kemenangan. Semoga pula
kelak engkau akan aku banggakan di hadapkan Tuhanmu. Aku ingin pesankan satu
lagi, anakku. Atas apa-apa yang Allah Ta’ala tidak menjaminkannya bagimu,
mintalah kepada-Nya dan berusahalah untuk meraihnya.
Gunakanlah rezeki yang
dikaruniakan Allah kepadamu untuk meraih akhirat dan menjaga iman. Jangan
mengorbankan akhirat untuk dunia yang Cuma segenggam. Dan apabila engkau mampu,
kejarlah akhirat dan sekaligus membuka pintu-pintu dunia. Gunakanlah dunia
untuk “membeli” akhirat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sesungguhnya, tak ada ilmu pada Ayahmu ini kecuali sangat sedikit saja.
By : Ust.Aly Motivator
Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi
BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS
membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA
MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan
JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi
Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah
Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n.
Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n.
Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409
a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n
Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n.
Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505
a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ
PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801