PAHALA SEDEKAH

Seorang Pengemis berjalan gontai ke arah Rahim bin Afwan.
            “Tuanku, bisakah kau memberiku sedekah ? sudah tiga hari ini aku tidak makan. Demikian juga keluargaku. Seluruh tubuhku gemetar menahan lapar,” pinta pengemis itu dengan suara lemah.
            Rahim menatap kakek tua itu dengan mata tajam.
            “Hai kakek tua, tubuhmu tidak cacat. Kau pun belum terlalu tua untuk bekerja. Lalu, kenapa kau mengemis?” tanya Rahim dengan sinis. “Mencari uang itu bukan persoalan gampang. Jadi, aku tidak mungkin langsung memberi begitu saja,” lanjut Rahim.
            Pengemis itu mengangguk. “Baiklah, aku akan bekerja jika Tuan bersedia memberiku perkerjaan.”
            “Hahaha... mana mungkin kau bekerja dalam keadaan lapar dan gemetar,” Rahim malah mengejek.
            Pengemis itu menjadi sedih.
            “Sudah, pergilah. Aku tidak akan memberimu apa-apa,” usir Rahim.
            Pengemis melangkahkan kaki dengan kecewa. Ketika sedang bingung, ke mana lagi dia akan meminta-minta, lewatlah seorang pemuda Badui di depannya.
            “Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini, berilah aku sedekah untuk memberi makan keluargaku. Sudah tiga hari kami tidak makan. Kami sangat kelaparan,” kata pengemis meminta sedekah.
            Badui itu berbalik menatapnya, “Memangnya, ini hari apa? Kau mengatakan hari ini adalah hari yang agung dan besar?” tanyanya.
            “Hari ini adalah bulan Syura,” jawab pengemis sambil menerangkan keutamaan dan kisah bulan Syura.
            Rupanya, orang Badui itu tergerak hatinya untuk memberikan sedekah.
            “Baiklah, kakek tua. Apa yang harus aku sedekahkan untukmu ?” katanya.
            Si pengemis berkata, “Aku memerlukan 9 iris roti, 5 iris daging, 5 biji kurma, dan uang lima dirham. Jika kau tidak keberatan, wahai Tuan.”
            Tanpa banyak bicara, orang Badui itu memberi si pengemis apa yang di butuhkannya. Si pengemis langsung pulang dengan hati bahagia. Sementara itu, Rahim yang sedang tertidur pulas bermimpi.
            “Lihatlah Rahim, istana di depanmu,” kata sebuah suara yang berat.
            Rahim melihat dua buah istana yang sangat megah. Istana itu terbuat dari emas dan ditaburi batu-batu permata yang berkilauan.
            “Subhanallah, indah sekali istana itu. Milik siapakah?”
            Suara itu menjawab, “Dua istana yang indah itu tadinya akan diberikan untukmu, jika kau memberikan sedekah kepada pengemis yang tadi siang menemuimu. Kini, istana itu menjadi milik seorang pemuda Badui.”
            Rahim terkejut dan terbangun dari tidurnya. Rahim segera pergi menemui orang Badui yang dimaksud dalam mimpinya.
            “Apa yang kaulakukan tadi siang hingga kau mendapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?” tanya Rahim.
            Mulanya, orang Badui it tidak mengerti apa yang di katakan Rahim. Setelah Rahim menceritakan mimpinya, baru ia mengerti. Orang Badui itu lalu bercerita mengenai pengemis yang datang kepadanya. Dia memberikan semua yang diperlukan si pengemis.
            “Maukah kau menjual amalmu itu padaku dengan harga seribu dirham?” tanya Rahim.
            Orang Badui itu menjawab, “Wahai Saudaraku, sesungguhnya amal yang dilakukan seseorang tidak dapat diperjualbelikan, bahkan dengan harga bumi dan seluruh isinya,”
            “Rasulullah saw. Bersabda, `Orang yang paling cepat diantara kamu sekalian menyusul aku adalah orang yang paling panjang tangannya di antara kamu.’” –SHAHIH MUSLIM

By : Ust.Aly Motivator Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ? 
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n. Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n. Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409 a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n. Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505 a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : 
www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801