Tokoh Ulama Muhammad Abduh pernah berdialog dengan ilmuwan skeptis di Paris.
Dalam dialog itu sang ilmuwan menyampaikan keanehan yang terbetik dalam
pikirannya: " bagaimana mungkin Al-Quran yang memiliki ayat-ayat terbatas,
berbicara tentang seluruh dimensi kehidupan yang tak terbatas ".
Ia
menginginkan bukti jika klaim itu benar. Ia meminta Abduh berbicara tentang
konsep Al-Quran soal pembuatan roti.
Abduh
tidak kehabisan akal menghadapi sang ilmuwan. Ia meminta izin memanggil tukang
roti terbaik di Paris, dan meminta penjelasan tentang bagaimana membuat roti.
Setelah
selesai, Abduh menjawab pertanyaan yang diajukan sang ilmuwan, persis seperti
yang dijelaskan oleh pembuat roti. Sang ilmuwan memprotes bahwa itu bukan
konsep Al-Quran, melainkan hanya penjelasan dari pembuat roti.
“Soal
membuat roti ini,” jawab Abduh, “Al-Quran mengatakan, Tanyakan kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui (al-NahI:
43)
Sang
ilmuwan terdiam sambil geleng-geleng kepala mendengar jawaban Abduh.
Sahabat,
demikianlah seharusnya sikap seorang Tokoh Ulama, dia tidak segan dan tidak
gengsi bertanya kepada ORANG YANG BENAR-BENAR AHLI tanpa melihat dari kalangan
mana sang ahli itu.
Terkait
dengan KEMAMPUAN MENGAMATI BENDA-BENDA LANGIT, yang salah satunya adalah
MELIHAT HILAL atau menentukan AWAL BULAN, kita harus berani mengakui bahwa KEMAMPUAN DAN TEKNOLOGI DARI NON MUSLIM JAUH LEBIH CANGGIH DAN LEBIH AHLI DARIPADA
KEMAMPUAN DAN TEKNOLOGI YANG SAAT INI KITA GUNAKAN
Maka
bukan hal yang salah jika kita bertanya kepada mereka atau menggunakan HASIL
DARI PENGAMATAN MEREKA.
Mengapa
kita seringkali MENGHARAMKAN MENGGUNAKAN HASIL PENGAMATAN DARI NON MUSLIM
TERKAIT PENENTUAN AWAL BULAN, Padahal cobalah interopeksi diri segala peralatan
yang kita pakai di tubuh kita hingga segala perabot di rumah dan perusahaan
kita, sebagian besar produk siapa ? Masjid Istiqlal, Masjid Nabawi dan Masjidil
Haram itu sebagain besar adalah hasil DESAIN NON MUSLIM, karena itu Hasil
Desain Non Muslim terus kita gak mau Sholat disana, gitu ya ?
Kalau
Nabi mengatakan Berpuasa dan berbukalah kalian jika melihat HILAL, namun jika
kalian tidak melihatnya, maka genapkanlah.
Pernyataan
Nabi tersebut adalah sebuah kewajaran Beliau sebagai manusia biasa yang
memiliki KETERBATASAN MELIHAT sebuah benda yang sangat jauh tanpa dukungan Alat
Bantu.
Namun
dengan Sains dan Teknologi yang secanggih saat ini, tinggi Bulan yang nyaris 0
derajatpun mampu dilihat dan dipotret dengan baik. lalat yang jaraknya 16.000
km saja bisa dilihat dengan jelas, benda langit yang jaraknya 2 Miliar tahun
cahayapun sudah mampu diamati. Masihkah kita ragu bulan yang jaraknya cuma
380.000 km dari Bumi kita itu gak mampu kita lihat dengan baik ?
Karena
gak mau kalah lalu berdalih , BULAN YANG TERLIHAT ATAU BERHASIL DIPOTRET
DISEKITAR KONJUNGSI ITU BUKAN HILAL, ini lho dalil dari mana pula ? Wong di
Al-Qur’an sudah jelas pakai istilah AHILLAH = bentuk jamak dari Hilal = Tahapan
bentuk-bentuk Bulan mulai awal bulan hingga akhir bulan, Lha kalau bukan Hilal
Bulan terus PLANET GHAIB, gitu kalie ya ? he he he.......
Astaghfirullah.........ada
apa dengan kaum muslimin di Indonesia dan di Dunia ini.
ISLAM
memang UNGGUL diatas Agama lain, tapi KAUM MUSLIMIN dihampir seluruh penjuru
Dunia saat ini, sedang mengalami KEMUNDURAN yang luar biasa.
Janganlah
KEJAYAAN MASA LALU itu kita jadikan sebab untuk menutup diri dan malu BELAJAR
dari Sang ahli yang bukan dari kalangan kita
By : Ust.Aly Motivator
Ideologis ( PEMBINA RUMAH DAKWAH INDONESIA )
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
WA 081313999801
BBM : 79541FA2
-------------------------------------
Ingin BERDAKWAH tapi gak punya cukup waktu dan ilmu ?
silahkan bergabung bersama RUMAH DAKWAH INDONESIA
Jadikan HARTA kita menjadi
BEKAL jangan jadikan sebagai BEBAN
UMUR kita yang TERBATAS
membuat AMAL SHOLEH kita juga TERBATAS, Bersama DAKWAH, UMUR AMAL SHOLEH KITA
MENJADI TAK TERBATAS, karena akan terus MENGALIR bersama GENERASI PENERUS dan
JAMAAH kita hingga Akhir Zaman, Allahu Akbar.
Caranya ?
Layangkan Infaq fi
Sabiilillah, Zakat dan Sedekah kita untuk DAKWAH bersama Rumah Dakwah
Indonesia, melalui Rekening :
BCA : 230.3888896 a.n.
Yayasan Bantu
BCA : 230.0300.807 a.n.
Yayasan Husnul Khotimah
MANDIRI : 156.0003 296 409
a.n Yayasan Husnul Khotimah
MU'AMALAT : 305.0033 975 a.n
Yayasan Husnul Khotimah
BNI : 018 4300 117 a.n.
Muhammad Aly
BRI : 1169 0100 102 7505
a.n. Muhammad Aly
CARA KONFIRMASINYA ?
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
Transfer dana, lalu ketik pesan SMS/WA : " Bismillah, nama, niat Infaq Fi Sabiilillah Program BANTU SEJUTA DAI Rp...............Karena Allah SWT demi kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ". Lalu kirim SMS/WA ke 081313999801 atau BBM ke 79542FA2
Atau datang langsung ke :
KANTOR SEKRETARIAT :
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
Gedung NSC Lt.2 Jl.Bandung Blok II No.139 Perum Kotabaru Cibeureum-Tasikmalaya
Phone : 0256-2351814
MARKAZ
PUSAT :
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Pesantren Internasional IBNU SIENA, Jl.Siliwangi no.100 Tasikmalaya Phone : 0256-2351814, 081313999801
Website : www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801
FB : www.facebook.com/rumahdakwahindonesia
BBM : 79542FA2
WA : 081313999801