Senin

WAHABI, SYIAH & TERORIS = PRODUK POLITIK PENJAJAH ?

Beberapa waktu lalu di sebuah Majlis Ilmu ketika saya memberikan materi kajian Dakwah, saya diundang untuk hadir dalam sebuah Tabligh Akbar “ Membongkar Kesesatan Syi’ah “, saya minta maaf tidak bisa hadir dan memang saya tidak biasa hadir dalam acara-acara Seremoni Dakwah seperti itu, karena sangat rawan Provokasi, caci maki, saling tuduh, bahkan saling mengkafirkan yang berujung pada permusuhan pribadi dan kelompok yang tak pernah ada ujungnya.
Dalam kesempatan itu saya juga titip pesan kepada Panitia supaya Pembicara Tidak Mencaci Maki SYI’AH atau Tokoh Syi’ah manapun, walaupun Syi’ah sudah jelas-jelas sesat bahkan Syi’ah bukanlah bagian dari Islam, mereka punya cara ibadah sendiri yang jauh dari Ajaran Islam. Lalu saya sampaikan sebuah ayat : "Janganlah kamu mencaci maki orang-orang yang menyeru kepada selain Allah sehingga mereka ( membalas ) memaki Allah secara aniaya (membabi buta ) tanpa pengetahuan" (Al-An'am: 108)
Gara-gara itu saja saya kemudian dituduh SYI’AH dan Pembela Syi’ah, lalu fitnah itu menyebar begitu dahsyatnya, menimpa lembaga dan program dakwah yang sedang saya jalankan, tetangga, kawan dan kenalan yang tadinya ramah menjadi sinis dan dingin, tapi Alhamdulillah saya sikapi dengan Positif, saya tidak balas mereka yang menfitnah itu bahkan saya jadikan sebagai momen PROMOSI GRATIS, nama saya yang tadinya tidak dikenal menjadi sangat terkenal dari penjuru desa hingga pusat kota, bahkan malah banyak orang yang menawarkan Asetnya untuk dijadikan MARKAZ KADERISASI DAKWAH, alhamdulillah.....
Eh….tidak lama isu Syi’ah menyerang diri saya, beberapa hari lalu salah satu santri saya mau bersih-bersih Masjid di Masyarakat malah dituduh oleh salah satu pengurus, “ kalian itu disuruh siapa beraktifitas di Masjid ini, kalian itu orang-orang WAHABI ya ! “, segampang itu orang menuduh Wahabi, Cuma gara-gara salah satu santri saya pernah menjadi Imam Shubuh lupa gak pakai Qunut, santri ini lupa kalau kebiasaan di Masjid itu pakai Qunut Shubuh, lalu isu itu merebak ke masyarakat sekitar, jadinya para Santri gak boleh lagi kegiatan di Masjid itu, ya gak masalah kan masih banyak Masjid lain yang sepi kegiatan.
di Awal-awal saya merintis sebuah Lembaga Pendidikan dan Dakwah, saya sering didatangi teman-teman baru sekedar silaturrahim dan cari informasi, biasanya mereka datang bersama istri dan anaknya dan seringkali juga mereka bermalam, karena rata-rata para istri teman saya itu BERCADAR, maka begitu mudahnya masyarakat mencurigai saya sebagai bagian dari TERORIS dan sebutan SARANG TERORIS itu sampai saat ini melekat di Kampus saya hanya gara-gara para santri putri saya itu BERJILBAB PANJANG, walau hanya 3 orang saja yang bercadar, padahal Istri saya sendiri gak ada yang bercadar.
Sahabat, Fakta telah jadi bukti nyata didepan mata kita, ketika sebuah Negara Islam atau Penduduknya yang Mayoritas Islam sudah ditanam dan dikembangan Faham dan Kultur WAHABI, SYI’AH dan TERORIS oleh para Penajajah dan antek-anteknya, kalau 3 kelompok ini sudah cukup bisa berkembang, mereka kaum Penjajah tinggal menebarkan POLITIK ADU DOMBA, agar 3 kelompok itu saling caci, saling hujat dan akhirnya saling serang dan taukah kita siapa korbannya yaitu kelompok Mayoritas Ahlu Sunnah Wal Jama’ah ( Sunni ), kalau kondisi sudah semakin kacau dan Kepeimimpinan Negara Lemah maka siap-siaplah Negara itu akan TUMBANG dan TERPURUK lalu DIJAJAH dan DIJARAH KEKAYAAN ALAMNYA oleh Negara-Negara Kapitalis Penjajah. coba kita lihat berapa Negara Islam yang tumbang ketika 3 kelompok ini sudah ditanam dan berkembang di Negara tersebut, ada Afganistan, Plestina, Suriah, Irak, Yaman, Libiya dan masih banyak lagi, akankah Indonesia ?
Sahabat, saat ini di Neraga yang kita cintai ini, sedang terjadi KRISIS KEPEMIMPINAN, opini Publik dari Media-Media yang mengharapkan Indonesia Tumbang membuat sebagian besar Rakyat sudah tidak percaya lagi dengan Presiden, Menteri, Polisi, TNI, KPK, DPR bahkan sampai Pejabat rendahan sekalipun sudah tidak dipercaya lagi, upaya-upaya melemahkan Pemerintahan Negara ini begitu dahsyatnya. sementara itu Rakyat sudah gampang sekali termakan oleh isu WAHABI, SYI’AH dan TERORIS, sudah mulai saling tuduh dan saling hujat.
Benteng terakhirnya adalah Para Ulama dan Pemimpin Ummat, jika ini juga sudah tidak mampu lagi menahan diri dan mengedepankan Emosional, maka akan habislah Indonesia, dan inilah yang ditunggu-tunggu oleh Kaum Penjajah.
Alhamdulillah, ada dua kejadian penting yang membuat kita masih bisa optimis melihat bahwa Ulama kita masih mampu menahan diri dan mampu menenangkan Ummat semoga ini diikuti oleh Ulama dan Tokoh ummat lainnya,
Kejadian Pertama : Penyerangan Massa Syi’ah ke Kampus Az-Zikra, Awalnya ust.Arifin Ilham geram dan siap JIHAD PERANG, tapi Alhamdulillah justru setelah mendapat dukungan besar-besaran dari kelompok-kelompok MUJAHIDIN, beliau menarik Intruksinya, sehingga suasana menjadi tenang kembali dan indah.
Kejadian Kedua : Ketika Gus Nuril Arifin tokoh Fenomenal dan Kontrofersial ini manggung di acara Maulidan di Masjid Assu’ada Jatinegara kaum Jakarta, Gus Nuril mungkin Lupa bahwa yang hadir dalam acara tersebut adalah berbagai Kelompok yang didominasi oleh Kelompok Mujahidin, isi ceramah Beliau yang cenderung menyindir kelompok-kelompok Mujahidin dan seolah membanggakan Cina dan Nashrani itu membuat telinga Habib Syech Ali beserta Jama’ah jadi panas, yang kemudian menghentikan paksa ceramah Beliau, Alhamdulillah Habib Ali cukup bijak dan mampu menenangkan jama’ah yang sudah sangat emosi ingin menyerang Gus Nuril, dan Gus Nuril pun tidak menunjukkan sikap kecewa dan Marah dan Alhamdulillahnya lagi itu Gus Nuril gak bawa BANSER nya, padahal biasanya Beliau kalau Cermah kemana-mana bawa Bansernya.
Cuma masih sangat kita sayangkan, karena kejadian tersebut beralih menjadi PERANG di MEDIA, saling caci dan dan saling hujat masih terjadi sampai saat ini, dan ini sangat berbahaya karena menjadi tontonan Publik yang sangat tidak mendidik, Ummat digiring untuk memihak dan membela salah satunya, apa yang akan terjadi ketika dua massa kubu Gus Nuril dan Habib bertemu atau sengaja ditemukan oleh Antek-Antek Penjajah. Na’udzubillahi min dzalik.
Sahabat, kita yang memahami semua kejadian ini mempunyai tugas yaitu MENETRALISIR terhadap semua isu yang berkembang di masyarakat sekitar kita, jangan malah memanasi, jangan memihak apalagi ikut mencaci dan menghujat.
SHARE YA.....................
By : Ust.Aly Motivator Ideologis
JALUR CURHAT TANPA BATAS
WA : 081313999801
BBM : 79541FA2
SMS : 0877 2555 7550
http://www.rumahdakwahindonesia.blogspot.com